Sebenarnya aku tidak naik
kelas, nilaiku hancur-hancuran
semua, tidak mungkin deh.
Lagian sekolahku sekolah
favorit, pasti susah. Nah, ketika
aku sedang bingung, eh ada Ibu Conny mendatangiku. Ibu
Conny ini guru yang paling
cantik di sekolahku. Orangnya
putih, tinggi, langsing, cantik
wajahnya. Ukuran payudaranya
bagus lagi, tidak terlalu besar, juga tidak kecil. Dia memang
memakai kacamata, cuma aku
yakin itu cuma samaran saja.
Aku Pemuas Birahi Guru BP Ku
Dia mendatangiku, terus bilang,
“Anton, kamu kok nilainya
semakin jelek saja sih?, nanti
kamu bisa nggak naik kelas
loh”. Walah, aku jadi kaget juga
ditanya begitu, ya sudah aku
jawab saja “Iya nih bu,
bagaimana yah, boleh belajar ke
rumah Ibu nggak sih menjelang
ulangan umum?”, Eh masa dia jawab, “boleh-boleh saja, nanti
sore saja mulainya, kamu nanti
datang yah jam 4 sore”. Lho kok
gitu, aku pikir, padahal kan Ibu
Conny tuh guru BP (Bimbingan
dan Penyuluhan)! ulangan umum mana ada pelajaran BP?
nah aku mulai curiga nih. Ya
sudah aku terima saja
ajakannya. Sorenya aku ke rumah Ibu
Conny. Dia tinggal sendiri,
suaminya sudah cerai, kabur
sama cewek lain. Dia persilakan
aku masuk. Wah gila, Ibu Conny
masa cuma pakai celana pendek dan kaos lengan buntung tipis
begitu. Terus kita mulai belajar
deh. Pas tengah-tengah belajar,
tiba-tiba pensilku jatuh, saat
aku mau menunduk untuk
mengambilnya, dia sudah mengambilnya duluan, jadinya
aku tidak sengaja melihat isi
dalam bajunya, wah sip banget,
bulat dan mancung. Aku sampai
bengong. Ibu Conny bukannya
tidak tahu, dia malah diam saja di posisi itu. Aku akhirnya sadar
sendiri, terus jadi malu. Aku
yakin mukaku sudah seperti
kepiting rebus.
“Maaf bu” aku bilang, takut
kalau dia marah. Eh dia malah senyum, “Engga
apa-apa Ton, kalau mau lihat
terusin saja, Ibu nggak larang
kok, malah kalau kamu mau
Ibu bisa lepasin kok bajunya”. Belum sempat aku bilang apa-
apa dia sudah melepaskan baju
kaos serta celana pendeknya.
Gila langsung bugil dia, ternyata
selain tidak memakai BH, dia
juga tidak memakai celana dalam! Gile aku asli kaget, tapi
mulai terangsang nih. aku sih
sebenarnya masih mau
menolak.
“Malu ah bu”. Tapi dia bilang”,
Nggak apa-apa Ton, ini juga salah satu pelajaran, pelajaran
menjadi dewasa” sambil
ngomong begitu dia maju ke
arahku terus membelai-belai
“gundukan” di celanaku. “Kamu pasti belum pernah
merasakan nikmatnya seorang
wanita”, Kata Bu Conny. Terus
dia mulai menciumiku. Mulanya
pipi, terus bibir, mulut. Gila kita
adu lidah di dalam mulut.., setelah kita berdua kehabisan
napas, dia mulai turun ke
bawah.., bawah sekali.., sampai
ke tengah-tengah pahaku.
Resliting celanaku dibuka terus
celana dalamku ditarik, ternyata kemaluanku sudah berdiri
tegak, dasar masih pemula. Ibu
Conny senyum-senyum saja,
terus dengan santai dia mulai
menjilati kepala penisku
“Aduhh.., nikmat banget aku kayaknya langsung tidak tahan
deh, untung aku sempat
menahan dia dulu sebelum aku
benar-benar keluar. Lalu dia
mulai mengisap kemaluanku,
gila dia isapannya kuat sekali, sampai kedengaran bunyi
isapannya, untung dia tinggal
sendirian. Akhirnya aku sudah tidak
tahan, kuangkat kepalanya, aku
duduk di sofa, terus dia naik di
atasku, terus dia mulai goyang,
“Ugh.., agh.., ughh”, bunyi napas
Ibu Conny jadi berat, tapi dia goyangannya makin rajin. Gilaa,
aku baru pertama kali
merasakan vagina wanita.
Memang seperti sorga rasanya..,
Apalagi goyangnya sangat
bergairah, sampai bercucuran keringat. Akhirnya aku hampir
tidak tahan, aku sudah mau
keluar. Dengan cepat aku ganti posisi,
dia aku tidurkan di sofa, terus
aku naik di atasnya, terus aku
goyang juga deh, lama-lama
goyanganku makin cepat, dia
juga makin terengah-engah, sambil berteriak, satu rumah
rumah bisa mendengar
teriakannya. Akhirnya aku
tidak tahan lagi, aku keluar di
dalam vaginanya. Rasanya
badanku jadi lemas sehabis “main” dengan guru BP-ku. Tapi
sungguh nikmat. Sejak saat itu
aku seminggu tiga kali “belajar”
bersama Ibu Conny. Memang sih
aku tidak pernah belajar, tapi
tidak tahu kenapa, aku bisa naik kelas, memang sih tidak masuk
rangking, tapi nilainya lumayan
kok. Aku sih sudah pernah
mencoba segala gaya (contoh
doggie style, sixty-nine)
bersamanya, di segala tempat juga sudah di rumahnya. Mulai
dari sofa, kamar tidur, dapur,
WC, semua sudah. Di tempat
jemuran baju juga sudah.